Wednesday, January 07, 2015

[FF250Kata] Jadi Orang Gedongan

(image source: here)


Sebuah surat antaran Pak Pos tadi pagi menjadi jawaban gundahku. Mas Anton, kekasihku, berkabar akan pulang dari rantau, minggu depan. Menyuruhku sekeluarga bersiap, karena ia akan datang melamar. Aku tak bisa menyembunyikan teriakan bahagia. Ibu dan Bapak langsung sibuk mempersiapkan semuanya.

Hari kepulangannya datang juga. Aku menjemputnya di stasiun. Tiga tahun tidak berjumpa, rupanya Mas Anton semakin tampan, rapi, juga wangi. Kami melontarkan ‘apa kabar’ bersamaan, hingga membuat senyum di bibir kami mengembang semakin lebar. Beberapa menit kemudian aku sudah menghambur dalam pelukannya.

Jatah cuti Mas Anton tidak banyak. Itu sebabnya ia mengusulkan untuk mengadakan pesta kecil-kecilan saja. Sebatas mengundang keluarga terdekat dan tetangga. Yang penting sah, katanya.

“Dik, lusa Mas sudah harus kembali ke ibukota. Mas ingin kamu ikut. Mau, kan?” tanyanya setelah kami melewatkan malam pertama yang indah.

Aku tersipu mendengar pertanyaannya. Tak butuh waktu lama untuk menjawab. “Tentu saja, Mas. Aku tidak ingin berpisah lagi denganmu.”

***

“Nah, kita sampai, Dik. Ayo masuk!”

Aku masih berdiri terpaku. Mataku terbelalak, mulutku menganga tak percaya. Di hadapanku berdiri bangunan mewah dengan pagar baja berukir. Seketika aku teringat rumah-rumah di sinetron yang sering kutonton. “Ja-jadi kita akan tinggal di sini, Mas?” Tidak kusangka Mas Anton sekaya ini.

“Iya.” Sebelah tangannya menggandengku, sementara tangan yang lain menenteng tas besar.

Bukannya masuk ke dalam rumah, ia malah membawaku memutar ke teras belakang.

Tiba-tiba seorang pria muncul dari kolam renang. “Eh, baru balik, Ton? Ini siapa?”

“Iya, Tuan. Ini istri saya. Sekaligus calon pembantu baru yang Tuan butuhkan. Kerjanya bagus dan bisa dipercaya.” 

***
*250 kata, belum termasuk judul.


*Silakan jalan-jalan ke tulisan temen-temen lainnya ...
 Ariga Sanjaya - Dua Kali Keliru
 Ajen Angelina - Cemburu
 Chocovanilla - Cincin Kawin
 Junior Ranger - Kesempatan Emas Buat Juki 
 Maya Indah - Kejutan Tuk Belahan Jiwa
 Rifki Jampang - Manipulasi Mimpi
 Rinrin Indrianie - Sakitnya ...

12 comments:

  1. Aduuhh, Mas Antoonnn teganya... teganya...teganya.... :cry:

    ReplyDelete
  2. Tega kamu, Mz! Tega!

    ReplyDelete
  3. Loh...kenapa ga cerita jujur? Suami istri kan harus saling terbuka. *eaaak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huahaha nanti kalo jujur, trus istrinya bersedia, trus mereka nangis-nangis pelukan dan istrinya bilang, "Aku menerimamu apa adanya, Mas." Jadinya FF romance doang, gk ada komedinya. *ngeles terus*

      Delete
  4. Tema salah pahamny bikin endingnya ketebak nih dit. Pas kata ibukota. Hoho. Selebihny udah oke:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. He'em ya, Mbak. Bikin pembaca udah mulai mikirin puntirannya dari awal cerita.
      Makasih udah mampir, Mbak Dian :*

      Delete
  5. Replies
    1. Jadi ... suami istri itu hidup bahagia bersama tuannya selamanya. Tamat. :D
      Makasih udah mampir baca.

      Delete

Heiho! Salam kenal.
Kritik di sini boleh lho. Saran malah lebih boleh lagi. Asal jangan SARA ya.
Terima kasih :D